Mengolah sampah disekolah dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Beberapa cara mengolah sampah disekolah antara lain dengan cara mendaur ulang, mengompos, dan memilah sampah organik dan non-organik. Dengan melakukan pengolahan sampah yang baik di sekolah, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menjaga kebersihan lingkungan.
Sampah di sekolah dapat menimbulkan berbagai bahaya, seperti menarik hewan pengganggu seperti tikus dan lalat, menyebabkan bau yang tidak sedap, dan memperburuk kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, jika tidak dikelola dengan baik, sampah juga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik dan mengajarkan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.Beberapa jenis sampah yang biasa ditemukan di sekolah antara lain sampah organik seperti sisa makanan dan kertas bekas, sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, gelas plastik, dan sampah berbahaya seperti baterai bekas dan lampu pijar yang sudah tidak berfungsi. Penting untuk memilah sampah dengan benar agar bisa didaur ulang atau diolah kembali.
Beberapa solusi mengolah sampah disekolah antara lain:
- Membuat program daur ulang sampah dengan menempatkan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik.
- Mengajak siswa untuk melakukan kampanye pengurangan sampah dengan membuat poster atau leaflet.
- Menyediakan tempat kompos untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.
- Melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti dinas kebersihan atau perusahaan daur ulang untuk mengambil sampah sekolah.
- Mengadakan kegiatan “bersih-bersih lingkungan” secara rutin dengan melibatkan siswa dan guru.
Melakukan Reduce, Reuse, Recycle (3R)
Metode 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle merupakan salah satu cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah plastik dengan berbagai jenisnya. Penerapan sistem ini juga sangat baik untuk mengelola sampah dari berbagai jenis plastik dari yang aman hingga beracun.
Pengelolaan sampah dengan sistem 3R mampu dilakukan oleh hampir semua orang serta tidak jarang hal-hal yang diproduksi mampu menghasilkan nilai ekonomis. Dilansir dari laman Waste4Change, Reduce, Reuse, dan Recycle merupakan konsep dan urutan langkah untuk mengelola sampah dengan baik
1. Reduce
Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah.
Langkah ini bisa dilakukan dan diterapkan untuk sampah atau produk sekali pakai, seperti kantong plastik belanja yang sudah dilarang di berbagai lokasi seperti DKI Jakarta. Produk yang jadi target utama untuk reduce adalah produk berbahan plastik.Tahap ini juga menjadi yang pertama sekaligus prioritas karena bila pengurangan produk sampah sekali pakai, maka tidak perlu ke tahap berikutnya yaitu reuse dan recycle.
Penggunaan barang yang sulit didaur ulang juga akan menjadi masalah baru, maka tidak heran bila reduce sangat digadang-gadang sebagai langkah awal yang tepat.Contoh dari penerapan langkah reduce adalah membawa botol minum atau alat makan sendiri sehingga tidak perlu menggunakan berbagai alat makan dan minum sekali pakai.
2. Reuse
Langkah atau tahap kedua adalah Reuse yang berarti menggunakan kembali. Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka sampah yang timbul dari produk-produk tersebut dapat berkurang.Salah satu cara atau langkahnya adalah penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman kecil. Atau penggunaan kaleng biskuit hingga snack sebagai kotak penyimpanan di rumah.
Langkah lain dari reuse adalah menggunakan botol sabun mandi atau shampoo dan mengisinya dengan membeli produk isi ulang.Dengan metode reuse, tentu penyebaran sampah plastik yang sudah dibeli dapat dikurangi dan dimanfaatkan kembali seperti sedia kala.
3. Recycle
Tahap terakhir dari konsep 3R adalah Recycle yang berarti mendaur ulang. Langkah ini paling banyak dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut, tanah, dan udara..
Produk bekas atau daur ulang sendiri sebenarnya lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan sampah yang tidak terpakai hingga memiliki nilai tanpa mencemari lingkungan mampu mengurangi penyebaran sampah plastik secara drastis.
4 Cara Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah