Kekurangan kemasan mesin penggoreng keripik pertama tama. Dalam industri makanan ringan, terutama keripik, kemasan memegang peran besar dalam menjaga kualitas dan menarik perhatian konsumen.
Mesin ini mampu hasilkan produk renyah dan lezat, tapi tanpa kemasan tepat, hasilnya bisa turun bahkan sebelum sampai tangan pembeli. Namun, di balik manfaatnya, ternyata ada kekurangan kemasan ini yang perlu diketahui pelaku usaha.
Nah, agar tidak salah langkah dalam menentukan strategi produksi maupun distribusi. Kemasan tidak hanya sekadar pelindung produk, tetapi juga menjadi identitas dan sarana pemasaran.
Kekurangan Kemasan Mesin Penggoreng Keripik
Memahami kekurangan kemasan mesin penggoreng keripik penting agar bisa sesuaikan bahan kemasan, ukuran, dan desain dengan karakteristik produk. Keripik hasil mesin penggoreng biasanya memiliki kadar minyak berbeda.
Sehingga kemasan harus benar-benar mampu menjaga kerenyahan dan mencegah kebocoran udara. Salah memilih kemasan bisa berakibat fatal.
Misalnya keripik cepat melempem, berminyak, atau bahkan tengik. Nah, biar tidak salah pilih, berikut ini pembahasan lengkapnya.
1. Kekurangan Kemasan Mesin, Biaya Kemasan Tinggi
Salah satu kekurangan utama dari kemasan untuk produk hasil mesin penggoreng keripik adalah biaya produksinya yang tidak murah. Bahan kemasan berkualitas tinggi seperti metalized, aluminium foil, atau plastik multilayer.
Itu, memang efektif menjaga kerenyahan keripik, tapi harganya cukup tinggi di bandingkan plastik biasa. Bagi usaha kecil atau UMKM, biaya tambahan ini bisa menjadi beban karena margin keuntungan jadi lebih tipis.
Selain itu, jika desain kemasan di buat eksklusif. Seperti dengan sablon berwarna atau printing full desain, maka biayanya akan semakin meningkat.
2. Kekurangan Kemasan Mesin Penggoreng, Daya Tahan
Salah satu kekurangan kemasan mesin penggoreng keripik yang sering ditemui ada pada daya tahannya terhadap suhu dan minyak. Produk hasil mesin penggoreng biasanya masih mengandung sisa panas atau minyak.
Jika dikemas terlalu cepat tanpa pendinginan cukup, kemasan bisa mengembung atau bocor. Selain itu, beberapa jenis plastik tidak tahan panas tinggi dan bisa melemah saat terkena minyak panas.
Hal ini tentu berisiko pada kualitas produk karena udara dari luar bisa masuk dan membuat keripik cepat melempem. Baca juga kekurangan mesin penggoreng keripik sebelum kamu beli mesin itu.
3. Sulit Terurai Dan Tidak Ramah Lingkungan
Kebanyakan kemasan keripik menggunakan plastik jenis OPP, PET, atau metalized yang memiliki ketahanan bagus terhadap udara dan cahaya. Namun, bahan-bahan ini termasuk sulit terurai dan kurang ramah lingkungan.
Isu lingkungan kini makin menjadi perhatian konsumen. Banyak pembeli yang mulai memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan atau mudah di daur ulang.
Jadi, penggunaan plastik konvensional bisa menjadi nilai minus bagi merek yang ingin terlihat peduli lingkungan. Ini adalah salah satu kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan jika ingin membangun citra positif di pasar modern.
4. Tidak Semua Kemasan Cocok Pengemasan Otomatis
Dalam proses produksi massal, biasanya digunakan mesin pengemasan otomatis untuk mempercepat kerja. Namun, tidak semua jenis kemasan cocok digunakan pada mesin tersebut.
Misalnya, plastik dengan ketebalan tertentu bisa menyebabkan mesin sulit menutup rapat atau justru mudah robek saat disegel panas. Kekurangan ini sering kali menghambat efisiensi kerja.
Serta memaksa produsen untuk menyesuaikan jenis kemasan dengan kapasitas mesin pengemasan. Nah, yang berarti tambahan waktu dan biaya untuk uji coba bahan kemasan.
5. Rentan Terhadap Perubahan Suhu Dan Kelembapan
Keripik sangat sensitif terhadap kelembapan. Jika kemasan tidak memiliki lapisan penghalang (barrier layer) yang kuat, udara lembap bisa masuk dan membuat keripik cepat melempem.
Masalah ini sering muncul pada kemasan dengan bahan plastik tipis yang tidak dirancang untuk penyimpanan jangka panjang. Selain itu, suhu ruangan yang terlalu tinggi juga bisa membuat udara di dalam kemasan memuai.
Serta menyebabkan kemasan menggelembung. Walaupun terlihat sepele, hal ini bisa menurunkan nilai estetika produk di mata konsumen.
6. Desain Tidak Selalu Efisien Untuk Penyimpanan
Kemasan keripik biasanya memiliki bentuk bantal (pillow pack) yang memang praktis dan menarik, tapi bentuknya sering kali menyulitkan penyimpanan dalam jumlah banyak. Ruang antar kemasan di rak atau kardus menjadi tidak efisien.
Sehingga membutuhkan lebih banyak tempat saat distribusi. Bagi produsen dengan kapasitas besar, hal ini bisa berdampak pada peningkatan biaya logistik.
Solusinya, memang bisa dengan kemasan berbentuk kotak atau standing pouch. Tetapi tentu biayanya akan lebih mahal.
7. Risiko Bocor Saat Distribusi
Selama proses pengiriman, kemasan bisa tertekan, terlipat, atau tertindih oleh produk lain. Nah, jika bahan kemasan terlalu tipis, ada kemungkinan terjadi kebocoran udara buat keripik cepat rusak sebelum sampai tangan konsumen.
Kelemahan ini sering kali terjadi jika produsen menggunakan bahan kemasan murah untuk menekan biaya. Jadi, meski terlihat menguntungkan di awal, justru bisa menyebabkan kerugian karena produk jadi tidak layak jual.
Kesimpulan Kekurangan Kemasan Mesin Penggoreng Keripik
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kekurangan kemasan mesin penggoreng keripik tidak boleh dianggap remeh. Mulai dari biaya produksi yang tinggi, ketahanan terhadap panas yang terbatas.
Hingga isu lingkungan dan risiko kebocoran, semuanya harus di perhitungkan secara matang. Meski demikian, kekurangan tersebut bukan berarti tidak bisa diatasi.
Dengan pemilihan bahan kemasan yang tepat, sistem pengemasan sesuai, dan proses pendinginan produk baik, semua kelemahan tadi bisa diminimalkan. Ada pembahasan lain yang sangat menarik di web yukirai.
Seorang penulis yang ingin menulis
